Gubernur Jatim Segera Launching Wakaf Uang

Surabaya – Gubernur Jatim Soekarwo akan melaunching wakaf uang. Acara ini bersamaan dengan pelantikan pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Jawa Timur pada 10 Februari oleh Ketua Badan Pelaksana BWI, Tolhah Hasan. Wakil Gubernur Saifullah Yusuf mengatakan, pada prinsipnya gubernur setuju dan sangat mendukung serta siap melaunching wakaf uang di Provinsi Jatim. Sebelum pelantikan, pengurus BWI Perwakilan Jatim diminta segera menyiapkan perangkat lunak demi kesuksesan pelantikan. Selain itu, pengurus agar segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya beragama Islam. ”Dengan sosialisasi tersebut diharapkan Provinsi Jatim yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam mau menyisihkan sebaian rezekinya untuk kepentingan umat,” ungkapnya.

Kepengurusan BWI Perwakilan Jatim melibatkan unsur-unsur dari berbagai elemen masyarakat atau tokoh masyarakat Islam dan birokrat di Jatim. Dengan keterlibatan dari berbagai tokoh masyarakat organisasi Islam, diharapkan bisa melayani masyarakat dengan baik.

Ke depan, menurut Gus Ipul, sapaan wagub, wakaf harus diurus dengan benar karena manfaatnya sangat besar. BWI juga harus aktif mengambil peran dalam penanganan masalah sosial, seperti mendirikan rumah sakit.

Setelah dilantik, BWI Jatim akan membangun rumah sakit  di Kab Bangkalan Madura sebagai pilot project, kebetulan di daerah itu ada tanah yang akan diwakafkan, maka hal itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan umat.

Wakil Sekretaris BWI Pusat Cholil Navis mengatakan, pembentukan pengurus BWI Perwakilan Jatim merupakan yang pertama di antara provinsi-provinsi lain, di daerah lain pembentukan pengurusnya masih melalui formatur yang memerlukan waktu, tetapi di Jatim difasilitsi oleh Kanwil Depag.

Menurut  Cholil, program wakaf uang yang baru dibentuk pemerintah dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. ”Selama ini, wakaf berasal dari benda tidak bergerak. Sekarang pemerintah membuat program wakaf uang, apabila ini dikelola dengan baik, dapat meningkatkan perekonomian umat Islam,” ungkapnya.

Dikatakannya, program wakaf uang adalah pemberian wakaf dalam bentuk uang. Pemberian wakaf uang tidak harus menunggu seseorang kaya, seperti wakaf yang selama ini diberikan. Wakaf tidak harus menunggu orang kaya, cukup menyisihkan Rp 10.000 dari gaji bulanan dan tidak akan terasa berat, sehingga wakaf uang akan lebih fleksibel digunakan untuk kesejahteraan umat.

Sementara calon Wakil Ketua BWI Perwakilan Jatim Naji Ullah menambahkan, wakaf produktif merupakan cara tepat untuk pembangunan umat, mengangkat keterpurukan ekonomi. Sekecil apapun wakaf yang dikeluarkan punya arti bagi pembangunan umat, dengan berwakaf berarti telah menyiapkan pahala yang senantiasa mengalir di dunia dan akhirat.

Menurutnya, paradigma baru wakaf membuka wacana secara produktif dengan pemberdayaan ekonomi. Wakaf berpeluang mengubah tangan di bawah menjadi tangan di atas. Kemitraan dengan kaum profesional perlu dibangun karena bisa menciptakan pemberdayaan ekonomi menuju kemakmuran bangsa.

Pengelolaan wakaf secara produktif, strategis membuka peluang para profesional, pemodal, dan pengusaha berkarier sambil beramal. Itulah sebagian motto pemberdayaan wakaf produktif BWI Perwakilan Jatim. [jp]

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *