Begini Beda Praktek Wakaf dan Sedekah

Begini Beda Praktek Wakaf dan Sedekah

Wakaf dan sedekah adalah amal yang sangat dicintai Allah Ta’ala. Pahala yang tak terkira akan menghampiri orang yang melakukannya.

Wakaf dan sedekah memiliki tujuan yang sama yaitu membantu orang lain dan memudahkan urusan mereka. Allah menjanjikan pahala berlipat bagi mereka yang bersedekah atau mewakafkan hartanya. Berikut perbedaan antara wakaf dan sedekah.

Dalam Quran surat Al-Munafiqun ayat 10 yang berbunyi:

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al-Munafiqun: 10)

Jika persamaannya sama-sama memberi kebaikan antara wakaf dan sedekah, namun dalam arti secara rinci keduanya berbeda. Waqaf adalah ibadah amaliyah yang spesifik. Berasal dari kata wa-qa-fa yang artinya tetap. Artinya bahwa seseorang menyerahkan harta yang tetap ada wujudnya. Namun, selalu memberikan manfaat dari waktu ke waktu tanpa kehilangan benda aslinya tersebut.

Sedangakan pengertian sedekah yaitu saat seseorang memberikan hartanya, maka harta itu langsung habis manfaatnya saat itu juga. Sebagai contoh, seseorang bersedekah memberikan 30 anak yatim makanan berbuka puasa. Saat makanan sudah dilahap dan habis, maka orang tersebut dapat pahala. Tetapi tidak ada pahala lainnya setelah itu, sebab pokok sedekah itu sudah selesai dan berhenti manfaatnya.

Sementara wakaf, seseorang bersedekah dengan harta yang pokoknya tetap ada. Harta itu tetap menghasilkan pemasukan yang sifatnya terus menerus dan juga rutin.

Contohnya, seseorang mewakafkan ladang perkebunan tomat untuk fakir miskin. Ladang perkebunan itu dipelihara oleh orang yang ahli dalam pekerjaannya. Yang diambil manfaatnya adalah hasil panen dari tomat tersebut. Tomat tersebut misalnya boleh dibagikan kepada fakir miskin, atau dijual yang hasilnya untuk kaum fakir miskin.

Mengenai keutamaan keduanya, Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, doa anak yang sholeh.” (HR Muslim)

Manfaat Wakaf

1. Memudahkan urusan orang lain yang mendapatkan kesulitan.
2. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi.
3. Menguatkan tali persaudaraan.
4. Mencegah kesenjangan sosial antara si kaya dan miskin.
5. Bekal Tabungan untuk Akhirat yang kekal.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *