Kisah Ibunda Mengilhami H.Halim Gemar Berwakaf

Kisah Inspirasi Wakaf H. Halim Ali yang Berwakaf Uang di Launching Gerakan Wakaf Uang Sumsel

Pengurus Badan Wakaf Indonesia Provinsi Sumatera Selatan periode 2021-2024 dikukuhkan pada Rabu (16/03/2021) di aula Bina Praja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Bersamaan kegiatan itu, juga dilaunching Gerakan Wakaf Uang (GWU) Sumsel yang langsung di komandoi oleh Gubernur Sumsel H. Herman Daru.

Dalam even launching wakaf uang, ada momen menarik yang terjadi dan patut dijadikan dicontoh. Seorang pengusaha yang umurnya menginjak 80 tahun dengan mengenakan baju batik yang bernama Haji Halim secara simbolik berwakaf uang Rp. 100 juta kepada Badan Wakaf Indonesia Sumatera Selatan.

Ditemui pasca acara selesai, Haji Halim Ali bercerita awal mula ia ingin berpartisipasi dalam gerakan wakaf uang di Sumatera Selatan adalah karena dia Ikhlas untuk berwakaf serta memberi contoh kepada masyarakat lainnya untuk berbuat kebaikan.

Haji Halim mengutarakan, ia sebagai contoh. Apapun kepentingan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, apalagi untuk akhirat ia secara pribadi akan mendukung penuh hal tersebut.

Menurutnya, saat Gubernur Sumsel menawarkan dirinya untuk menyumbang, tanpa banyak cerita ia langsung mengajukan diri untuk menyumbangkan uang senilai Rp 100 Juta.

“Tadi saya sudah wakafkan ke BWI Sumsel senilai Rp 100 Juta. Kalau untuk kebaikan kenapa tidak, tetapi saya tidak suka yang aneh-aneh. Jika ada yang menyumbang lebih besar, saya akan memberikan yang lebih besar lagi,” jelasnya.

Haji Halim juga mengatakan, untuk berwakaf tidak harus menunggu punya uang banyak. Cukup kita berwakaf dengan sesuai yang kita mampu sudah bagus. Punya banyak kita beri banyak, punya sedikit ya beri semampunya.

Kedermawanan Haji Halim Ali muncul dari inspirasi sang Ibunda tercinta yang sudah almarhum. Semasa Ibunda Haji Halim masih hidup, Haji Halim sering membelikan perhiasan baru kepada ibunya sebagai bentuk kasih sayang dia kepada sang Ibu. Namun, H. Halim merasa aneh disebabkan perhiasan yang dipakai Ibunya tidak bertambah, tetap sedikit dan masih perhiasan yang sama.

Rasa penasaran mulai berkecamuk dan menghinggapi pikiran H. Halim tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Ibunya. Berawal darisitu, Selanjutnya H.Halim Ali mulai mencari tahu. Akhirnya didapatlah jawaban dari Ibunya kalau perhiasan yang selama ini Ia berikan dijual dan diwakafkan untuk membantu menyumbang pembangunan puluhan masjid di Palembang, Sumatera Selatan. Terinspirasi dari kisah yang diceritakan Ibunya, H.Halim mulai gemar bersedekah dan berwakaf karena tergerak untuk membantu sesama dengan rezeki yang Ia miliki sampai sekarang ini untuk menabung pahala di akhirat kelak.

Selain itu,Deni Priansyah ketua BWI Sumsel mengucapkan syukur atas wakaf yang telah diberikan H Halim tadi. Pihaknya mengatakan H Halim telah memberikan contoh yang baik kepada umat Muslim.

“Alhamdulillah, syukur tadi Haji Halim telah memberikan contoh yang baik kepada umat muslim bahwa ia sudah berwakaf kepada BWI Sumsel, senilai Rp 100 juta, sejauh ini, belum ada di Indonesia ini yang menyumbangkan sebesar itu, kecuali Haji Halim berwakaf langsung senilai Rp 100 Juta itu,” jelasnya.

Terakhir Deni mengatakan hendaknya kepada orang-orang yang memiliki harta yang berlebih bisa mencontoh H Halim untuk mewakafkan hartanya.

“Kita bersyukur, dan hendaknya para orang-orang yang mampu, punya harta yang berlebih tidak ada salahnya untuk untuk meniru dan mencontoh Haji Halim untuk melakukan hal seperti itu,” tutupnya.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *