Balikpapan | Jamaah Semaan Al-Quran dan Dzikrul Ghafilin mencanangkan rencana pembangunan gedung Al-Quran Center di Langgar Nurul Shalihin Km 12 Karang Joang Balikpapan Utara. Rencananya, gedung itu dibangun di atas tanah wakaf dan akan dimanfaatkan sebagai pesantren pengembangan al-Quran terutama untuk mencetak para hafidz (penghafal) dan hafidzah al-Quran yang sejauh ini sangat minim di Balikpapan. "Hafidz dan hafidzah yang ada di Balikpapan sebagian besar adalah para alumni dari pesantren di Jawa. Sedangkan selama ini belum ada lembaga pendidikan yang khusus mencetak hafidz di Balikpapan," kata ketua Majelis Semaan Al-Quran dan Dzikrul Ghafilin H.Widodo Imandimedjo, seperti dikutip Tribun Kaltim (31/1).
Peluncuran rencana pembangunan Al-Quran Center itu juga dihadiri Walikota Imdaad Hamid, Kepala Kantor Agama Balikpapan Kusasih, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU Balikpapan H. Abdul Muis, dan beberapa pejabat muspida setempat.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU Balikpapan H. Abdul Muis mengatakan, secara organisatoris majelis semaan ini ini tidak memiliki hubungan struktural dengan NU, tetapi karena tradisi dan amaliyah yang dilakukan majelis semaan merupakan cerminan aliran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang sama dengan NU, maka secara otomatis jamaah majelis semaan adalah juga warga NU. "Coba lihat pakaian yang dipakai Pak Widodo (Ketua majelis semaan, red) malah ada tulisannya NU, sedang saya yang anggota NU malah pakai baju batik," kata Muis.
Sementara itu, Walikota Imdaad Hamid menegaskan, Pemerintah kota Balikpapan akan mendukung pembangunan Al-Quran Center tersebut dan meminta bagian sosial Pemkot untuk memproses perizinan tanah wakaf tersebut dengan cepat, "Karena pembangunan Alquran Center ini belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maka pencanangan pembangunan ini lebih baik disebut rencana pembangunan, karena prosedur yang harus dilalui adalah IMB terbit dulu baru dibangun," kata Imdaad. (aum/tbkltm)