Semarang – Lembaga Amil Zakat Al Ihsan (Lazis) Jawa Tengah cabang Semarang meluncurkan gerakan wakaf bernama Kemandirian Yatim Centre. Gerakan ini sengaja diluncurkan guna memfasilitasi umat Islam yang ingin berwakaf. Menurut Direktur Lazis Jateng, Arif Nurhayadi, wakaf merupakan salah satu ibadah yang pahalanya tak berhenti mengalir meski seseorang yang mengamalkan telah meninggal dunia. “Jika dilakukan di bulan Ramadan, pahala yang didapat akan berlipat dan wakif akan diselimuti keberkahan dari Allah,” ujarnya.
Program wakaf ini, kata dia, untuk membangun pusat pendidikan dan latihan bernama “Kemandirian Yatim”, yang dilakukan sejak bulan September.
Dikatakan, Pusdiklat Kemandirian Yatim merupakan sebuah sentra keterampilan dan wirausaha yang akan melatih, membina, dan mengarahkan anak-anak yatim di Jawa Tengah untuk menjadi pribadi mandiri, dengan lama pendidikan sekitar 4-6 bulan. Mereka akan dibimbing untuk memiliki mental dan keterampilan teknis dalam memulai serta mengembangkan usaha, termasuk di dalamnya kemampuan bagaimana menjual suatu produk hasil dari pengembangan usahanya.
Saat ini, terang dia, hanya tersedia dana sekitar Rp 150 juta untuk pembangunan Pusdiklat Kemandirian Yatim. Padahal, dibutuhkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk mewujudkan pusdiklat itu. Guna membeli tanah, lebih dari Rp 500 juta. Untuk itu, pihaknya menunggu hadirnya tanah wakaf seluas sekitar 400-500 m2 di Kota Semarang dari para wakif. “Selain membantu saudara yang tak mampu, juga untuk investasi akhirat,” tutur Arif. (sm/haziq)