Wakaf produktif sudah diterapkan sejak lama pada masa Rasulullah SAW. Pada saat itu Umar bin Khattab mewakafkan tanah subur miliknya yang berada di Khaibar untuk dikelola. Hasil dari pengelolaan tanah tersebut untuk kepentingan masyarakat.
Para sahabat lainnya juga ikut mewakafkan sebagian harta mereka seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab. Abu Thalhah mewakafkan kebun kurma kesayangannya, Utsman bin Affan mewakafkan sumur dengan sumber air yang melimpah, Ali bin Abi Thalib dengan tanah subur miliknya, dan masih banyak lagi sahabat serta umat Islam dermawan lainnya yang ikut berwakaf.
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, beliau mengelola wakaf secara produktif. Beliau berhasil mengelola wakaf dengan efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat saat itu. Jejak-jejak sejarah ini memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk menerapkan wakaf produktif dalam konteks kekinian.
Manfaat yang Dihasilkan dari Wakaf yang Produktif
Wakaf produktif dapat memberikan manfaat yang luas dan berkesinambungan bagi masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari wakaf produktif dikelola dengan baik, sebagai berikut:
1. Pengentasan Kemiskinan
Melalui pengelolaan aset yang produktif, wakaf bisa memberikan sumber pendapatan tambahan bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung, sehingga dapat membantu mengentaskan kemiskinan. Contohnya, sahabat nabi mewakafkan sebidang tanah yang akan digunakan sebagai perkebunan sayur. Keuntungan ekonomi yang dihasilkan, digunakan untuk membiayai operasional dan pengembangan usaha, serta membiayai program sosial pendidikan untuk kaum dhuafa. Selain itu, membuka lapangan kerja dan membantu perekonomian warga sekitar, hasil wakaf tersebut juga melangsungkan program sosial secara berkelanjutan.
2. Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan
Wakaf produktif dalam bidang pendidikan dan kesehatan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yang berkualitas dan perawatan kesehatan yang memadai. Dalam hal ini, kegiatan yang Dompet Dhuafa jalankan adalah, Pesantren Tahfidz Green Lido di Sukabumi. Pesantren yang tidak hanya berfokus pada bidang pendidikan saja, tetapi juga secara bertahap mengembangkan sektor pertanian dengan adanya green house. Sementara implementasi wakaf pada bidang kesehatan dalam pengadaan fasilitas kesehatan seperti ambulans dan alat-alat kesehatan yang tersebar sejumlah rumah sakit seperti RS Terpadu, Bogor; RS Mata Ahmad Wardi, Serang; hingga RS Hasyim Asyari Jombang.
3. Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Marginal
Wakaf produktif dapat digunakan untuk program-program yang membantu pemberdayaan perempuan dan masyarakat marginal, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi.
4. Pengembangan Infrastruktur Sosial
Aset produktif yang diwakafkan dapat digunakan untuk membangun infrastruktur sosial seperti masjid, madrasah, dan pusat komunitas, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
5. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf produktif meningkatkan kesempatan dan akses terhadap pemberdayaan ekonomi umat. Dengan menginvestasikan dana wakaf pada usaha dan proyek produktif, umat Islam dapat berkembang secara ekonomi dan meningkatkan taraf hidup. Wakaf dengan sistem produktif dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat memberdayakan untuk membangun kemakmuran secara bergotong-royong.