JAKARTA–Memasuki tahun baru 2015, sebagian masyarakat memilih merayakannya dengan berbagai hiburan. Sebagian lagi merayakannya dengan menggelar kegiatan doa dan zikir, seperti Republika yang menggelar acara Dzikir Nasional 2014 di Masjid At-Tin, Jakarta Timur. Adapun Badan Wakaf Indonesia (BWI) memilih untuk mengedukasi masyarakat mengenai wakaf.
BWI membuka lapak pameran pada acara Dzikir Nasional 2014 sejak Rabu (31/12/2014) siang hingga Kamis (1/1/2015) dini hari. Lapak pameran BWI berada di selasar depan Masjid At-Tin, bersebelahan dengan lapak Dapur Solo di sisi kiri dan Badan Amil Zakat Pertamina di sebelah kanan.
Pada pameran tersebut BWI membagikan buku-buku dan brosur tentang wakaf kepada para pengunjung yang hadir. Tujuannya, agar masyarakat memahami konsep wakaf secara benar dan bisa mempraktikkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
“Agar masyarakat yang belum mengerti wakaf jadi mengerti; yang sudah mengerti menjadi paham,” kata Jeje Jaenudin, anggota BWI Divisi Hubungan Masyarakat, menjelaskan tujuan BWI mengikuti pameran.
Menurut pengamatannya di masyarakat, masih banyak yang belum memahami konsep wakaf. Mereka, kata Jeje, baru sebatas mengenal kata wakaf dan cenderung mengidentikkan wakaf dengan masjid dan madrasah saja. Padahal, wakaf bisa pula digunakan untuk tujuan pengentasan kemiskinan dan kemaslahatan umum lainnya.
Dari pengamatan di lapangan, lapak BWI cukup ramai disinggahi pengunjung. Mereka berasal dari beragam usia dan berdomisili di Depok, Bogor, Tangerang Selatan, Serang, Jakarta, Bekasi, Karawang, Sukabumi, dan daerah-daerah lain di sekitar Jabodetabek. Di antara mereka ada yang sekadar melihat-lihat, bertanya tentang BWI, dan ada yang berkonsultasi lebih dalam soal wakaf. Ada pula yang langsung hendak berwakaf uang.[]
Penulis: Nurkaib