JAKARTA–Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) berniat mendirikan bank wakaf internasional. Niatan itu disampaikan Ketua Presidium ICMI, Sugiharto, saat mengunjungi Ketua MPR Zulkifli Hasan, Selasa (3/2/2015) siang, di Gedung MPR/DPR/DPD RI. Kunjungan itu sendiri dimaksudkan untuk menyampaikan hasil Silaturrahmi Kerja Nasional ICMI Tahun 2014 di Gorontalo. Sugiharto didampingi Presidium Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Dewan Pakar Jafar Hafsah, dan jajaran pengurus ICMI lainnya.
Sejauh ini, kata Sugiharto, ICMI telah membentuk Tim Pokja pendirian bank wakaf itu. Jafar Hafsah dari Dewan Pakar ICMI masuk dalam Tim Pokja itu. Tim ini mendapat dukungan dari PBNU, Muhammadiyah, MUI, Asosiasi Perbankan Syariah, serta ICMI sebagai lokomotifnya. Fokus kerja Tim Pokja ini adalah permodalan dan kelembagaan termasuk di dalamnya legalitas.
Priyo Budi Santoso menambahkan, pendirian bank wakaf ini merupakan koreksi terhadap bank-bank syariah yang sudah ada. “Bank syariah yang ada sekarang ini sudah melenceng dari ide dasar yang dulu digagas ICMI. Dulu ICMI dan MUI membuat ide bank syariah, yaitu Bank Muamalat,” katanya. Setelah dikaji lebih jauh, bank-bank syariah sekarang ini sudah berbeda dengan ide dasar yang dulu diinginkan ICMI.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mendukung niatan ICMI tersebut. Namun, ia mengusulkan agar bank itu tidak hanya mengurusi wakaf, tetapi juga zakat dan haji.
“Kita dukung semua usulan ICMI. Kalau pendirian bank wakaf itu lama, tapi kalau wakaf zakat dan haji itu cepet,” ujar Zulkifli sebagaimana dikutip RMOL.
Menurut Zulkifli, setiap tahun dana zakat dikumpulkan oleh banyak lembaga, tetapi tidak ada bank khusus yang menaungi. Begitu juga dana haji yang selama ini terkumpul di beberapa bank.[]
Sumber: RMOL, Berita Sore, mpr.go.id
Editor: Nurkaib