MUNGKID – Warga Muhammadiyah diajak ikut menyelamatkan aset-aset tanah wakaf di Magelang bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI). Saat ini, masih ada beberapa tanah wakaf belum sempurna dimiliki dengan tanda bukti sertifikat.

 

“Harapannya keberadaan tanah wakaf tidak makin sedikit. Tapi sesuai dengan apa yang diberikan oleh para pendahulu selaku pemberi wakaf,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang Mad Sabitul Wafa Senin (26/2).

 

Ia menyampaikan itu pada pembukaan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) Muhammadiyah Ke-2 Periode Muktamar 47 di SMK Muhammadiyah Mungkid. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan soal integritas itu mutlak dimiliki setiap kepemimpinan yang ada di masyarakat. Hal penting terkait integritas adalah adanya konsistensi antara hati, lisan dan perbuatan.

 

“Ketika integritas mampu diwujudkan, maka proses perjalanan kepemimpinan yang ada dapat secara efektif digerakkan untuk menjalankan kebijakan dan program organisasi,” jelasnya.

 

Selain itu, Muhammadiyah juga menjadi “pengiris persoalan”. Yakni selalu mengambil posisi terdepan dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Selanjutnya perlu juga adanya keteladanan yakni selalu menunjukkan kebaikan. “Sehingga dapat menjadi contoh bagi lingkungannya,” katanya.

 

Musypimda ini bertema Konsolidasi dan Koordinasi Untuk Dakwah Menyeluruh. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari menyampaikan, warga Muhammadiyah turut mengambil bagian melawan berita hoax atau bohong yang marak beredar khususnya di medsos.

 

Muhammadiyah perlu digerakkan untuk membentuk atmosfir positif dalam memerangi konten-konten negatif. Lalu lintas komunikasi di medsos dinilai sangat kacau. Ia mengamati, berbicara di media sosial sudah begitu bebas. “Dulu saat kita kecil, butuh dua tahun untuk latihan bicara. Tapi sekarang, diam lebih sulit dari pada bicara,” katanya.

 

Dalam musypimda juga dilakukan pengukuhan empat unsur pembantu pimpinan di Muhammadiyah. Yakni Majelis Pustaka dan Informasi, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Majelis Wakaf dan Kehartabendaan serta Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR).

 

Hadir pula Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Daelami, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Eko Muh Widodo, Manajer BTM AMMAN Putro Prihatmanto dan Direktur RS ‘Aisyiyah Muntilan dr H Moh Was’an SpS. Selain itu juga perwakilan majelis dan lembaga PDM, organisasi otonom Muhammadiyah dan PCM se-Kabupaten Magelang. (ady/laz/mg1)

 

Sumber: Radar Jogja

 

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

satu Respon

  1. Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

    Alhamdulillah, semoga kabarnya baik dan sehat semua.

    Mau tanya : apakah ada tanah wakaf di wilayah Depok yang belum di kelola? Rencana untuk PTQ (Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an), Kebutuhan antara : 1000 – 2000 meter, Syukron Jazakallohu khoir atas info dan kerjasamanya. (widi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *