Yogyakarta (26/11/08) | Menteri agama dari empat negara di Asia Tenggara mengimbau umat Islam untuk mengoptimalkan zakat dan wakaf. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak dari krisis global yang melanda berbagai negara tahun ini. Keempat menteri agama tersebut yaitu Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Sekitaran dan Sumber Air dan Menteri Bertanggungjawab bagi ehwal Masyarakat Islam Singapura Dr Yaacob Ibrahim, Menteri di jabatan Perdana Menteri Malaysia Dr Ahmad Zahid Hamidi, dan Menteri Hal Ehwal Ugama Brunei Darussalam Dr Ustaz Haji Awang Mohd Zain bin Haji Serudin.
Himbauan keempat menteri agama itu merupakan salah satu kesepakatan hasil pertemuan tidak resmi keempat menteri dari Brunei Darusalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) ke-13 dan Senior Offical Meeting (SOM) kementrian agama empat negara ke-33 di Yogyakarta, (14/11).
"Sebagai respons terhadap krisis ekonomi global, MABIMS menghimbau dan menyarankan masyarakat Islam untuk berhemat, mengamalkan cara hidup sederhana serta mempertingkatkan peranan zakat dan wakaf sebagai institusi yang membantu golongan yang susah," kata Menteri Agama RI Maftuh Basyuni saat membacakan hasil pertemuan.
Untuk pengoptimalan zakat dan wakaf, mereka sepakat untukmembuat sebuah Dewan Zakat MABIMS. Dewan ini nanti bertugas sebagai koordinator antara anggota MABIMS untuk kegiatan pengoptimalan zakat.
"Ini lebih sebagai sebuah sekretariat bersama untuk saling bertukar pengalaman tentang praktek optimalisasi zakat. Masing-masing negara akan saling berbagi pengalaman dan bertukar pengalaman," kata Ketua Delegasi SOM Indonesia, Bahrul Hayat.
Pertemuan yang digelar sejak Selasa 11 November lalu tersebut, juga menghasilkan kesepakatan untuk mengukuhkan kesatuan dan menjadikan umat Islam di negara MABIMS sebagai umat yang progresif yang cinta dalam dan keharmonisan yang membawakan rahmat kepada seluruh alam.
Pertemuan empat menteri ini juga menyepakati beberapa bidang strategis yang akan dibangun untuk mewujudkan agama Islam sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia (rahmatan lil alamin). Bidang strategis tersebut antara lain, pemberantasan kemiskinan melalui pemberdayaan golongan fakir miskin, pembangunan kehidupan beragama yang progresif melalalui syiar dan dakwah, pembangunan potensi genarasi muda dan meningkatkan sumberdaya manusia melalui sistem pendidikan Islam terpadu dan relevan.
"Selain itu, kami juga berkeinginan untuk membangun harmoni sosial masyarakat melalui pemahaman silang agama dan budaya, dan menonjolkan pemahaman tentang islam yang toleran, plural dan demokrtatis," ujarnya.
Terkait dengan pengumpulan zakat di tanah air, Maftuh Basyuni mengatakan, pada tahun 2008 zakat di Indonesia baru terkumpul sekitar Rp1 triliun. Potensi zakat masyarakat Indonesia, menurut menteri sebenarnya lebih besar.
"Nampaknya masyarakat masih belum mempercayai trust Baznas. Untuk itu kami akan terus melakukan optimalisasi peran Baznas sebagai badan pengumpul zakat," terangnya.
Pada tahun 2009 mendatang, Departemen Agama RI menargetkan peningkatan perolehan zakat sebesar 12 persen dari perolehan tahun 2008. [oke]