Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA: Wakaf Secara Luar Biasa Dapat Memajukan Indonesia

Kebaikan Dibalik Pengelolaan Hasil Sukuk Wakaf

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, dan Anggota BWI, Nur Syamsudin Buchori menghadiri acara “Grand Opening Launcing Wakaf Uang Tunai” yang diselenggarakan oleh Yayasan Qabasat Annur di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (23/01/2020).

Dalam kesempatan itu, Mohammad Nuh mengatakan dunia perwakafan di Indonesia baru bangun tidur.

“Wakaf kita itu baru bangun tidur, saya terima kasih pada panjenengan karena ikut mengembangkan wakaf,” ujar Mohammad Nuh.

Mohammad Nuh menambahkan, wakaf itu pasti produktif karena harta wakaf tidak boleh dipakai dan harus dikelola dulu dan hasilnya baru bisa diberikan ke mauquf alaih.

Untuk itu, Ia mengapresiasi Qabasat Annur Foundation atas partisipasinya dengan ikut mengembangkan perwakafan di Indonesia. Lewat launching program wakaf uang serta bagi wakif telah menyumbangkan harta wakafnya kepada Yayasan tersebut yang peruntukannya untuk, bidang pendidikan, termasuk sarana prasarana, kesehatan masyarakat, bidang sosial misalnya untuk sumbangan bagi korban bencana alam, dan tempat ibadah.

Selain itu, Mohammad menjelaskan bahwa wakaf merupakan biaya investasi yang bisa membuat sebuah negara bisa maju dan berkembang.

“Mau tidak mau, kalau suatu negara ingin berkembang dan maju ia harus berinvestasi di wakaf,” terang Muhammad Nuh.

Mantan menteri era SBY ini mencontohkan, selama ia menjadi Menteri Pendidikan, kementrian yang dipimpinnya menyisihkan dana abadi (wakaf) yang menurut beliau adalah nama lain dari wakaf sampai 16 triliun. Dan uang tersebut di investasikan ke SUKUK. Serta hasil keuntungannya digunakan untuk membiayai beasiswa LPDP bagi para mahasiswa Indonesia yang ingin menuntut ilmu di jenjang Sarjana hingga Doktor.

Author: Taufik
Editor : Khayun

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *