BSM Tampung Wakaf untuk Menara Haji Indonesia

Jakarta – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) siap menampung setoran investasi wakaf dari anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indoneia (IPHI) untuk membangun Menara Haji di Jakarta dalam waktu dekat ini. Kesiapan itu dinyatakan dalam Perjanjian Kerjasama PT BSM dan Yayasan Haji Sepanjang Hayat (YHSP) di Jakarta, Rabu, yang ditandatangani Direktur BSM Amran P Nasution dan Ketua Pengurus YHSH Erman Suparno.

Menurut Amran, BSM memiliki jaringan luas berupa 662 cabang di seluruh Indonesia sehingga sangat bermanfaat bagi para anggota IPHI untuk menampung setoran wakaf bagi pembangunan Menara Haji yang akan menjadi “Ikon” persaudaraan haji di Indonesia itu.

“BSM juga merupakan Bank penerima setoran haji terbesar kedua setelah BRI,” kata Amran seraya menambahkan bahwa aset BSM awalnya hanya Rp 450 Miliar, namun kini sudah Rp50 triliun.

Sementara Erman Suparno optimistis pembangunan Menara Haji di kawasan Kuningan Jakarta Selatan itu akan terlaksana dengan baik, terutama karena tingginya gairah anggota IPHI untuk berwakaf demi terwujudnya menara tersebut.

“Pengumpulan wakaf dari para haji seluruh Indonesia untuk pembangunan Menara Haji ini juga akan kita sosialisasikan lagi pada puncak acara Peringatan Hari Lahir IPHI ke-22 di Solo yang akan dihadiri Presiden,” kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPHI Kurdi Mustofa mengungkapkan, Menara Haji berlantai 50 itu adalah untuk kepentingan peningkatan  kegiatan IPHI dan dakwah, serta akan menjadi pusat bisnis syariah dan perkantoran yang di dalamnya juga akan dibangun masjid dan hall.

Kurdi berharap BSM menjadi pemimpin dalam pengumpulan wakaf untuk pembangunan Menara Haji itu, sementara IPHI juga sudah berkomitmen akan membangun ekonomi syariah untuk kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia, disamping menggelorakan semangat kesalehan sosial angggota IPHI.

Untuk Menara Haji yang mulai dibangun pertengahan tahun ini, Kurdi mengungkapkan IPHI masih bernegosiasi untuk pembelian lahan senilai Rp200 miliar, sedangkan untuk pembangunan gedung nilainya tergantung pada hasil penggalangan dana anggota IPHI. [antara]

 

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *