BWI dan 5 Kampus di Semarang Gelar WGTC Gencarkan Literasi Wakaf Produktif

“Saat ini Indonesia telah memasuki era kebangkitan perwakafan nasional. Hal ini ditandai oleh tumbuhnya kesadaran kolektif lintas struktur sosial untuk berwakaf, penggunaan teknologi dalam mengelola perwakafan, kesadaran untuk mengelola aset wakaf berbasis good waqf governance, diversifikasi harta khususnya wakaf uang yang lebih mudah dan fleksibel, penggunaan Cash Waqf Linked Sukuk sebagai intrumen yang terjamin keamanan dan kepastian hasilnya, serta sinergi antara Islamic Sosial Finance dengan Islamic Comercial Finance semakin kuat”.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor I Universitas Diponegoro, Prof. Faisal, S.E., M.Si., Ph.D., mewakili Rektor Undip saat memberikan sambutan dalam acara Wakaf Goes to Campus (WGTC) ke-12 dengan tema Penguatan Literasi Wakaf Produktif Generasi Milenial, Selasa (20/12) di Gedung Gedung Prof. Soedarto S.H., kampus Undip Tembalang.

“Kegiatan WGTC antara Undip dengan Badan Wakaf Indonesia bertujuan untuk melaksanakan edukasi, sosialisasi, dan literasi wakaf dalam upaya menggerakkan perwakafan di kampus sehingga diharapkan dapat mendorong kemajuan infrastruktur pendidikan di perguruan tinggi dan meningkatkan partisipasi aktif dalam memajukan perwakafan nasional.

Mahasiswa melalui peranannya sebagai intellectual agent dalam mendukung transformasi waqaf produktif ini dengan memberikan gagasan-gagasan baru dan inovasi terhadap desain, digitalisasi dan sistem pelaporan sehingga akan berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap intrumen-intrumen dari waqaf produktif ini” lanjut Prof. Faisal.

“Selain itu kegiatan ini merupakan kegiatan dalam upaya mengembangkan potensi kepemimpinan dan kewirausahaan mahasiswa. Harapannya adalah para mahasiswa berani menjadi penggerak wakaf di kampus. Dengan adanya kesadaran para mahasiswa, dosen, tendik di kampus dalam perwakafan maka dapat mendorong kemajuan negara. Sehingga dalam kesempatan yang baik ini, mari bersama kita belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan mengamalkan perwakafan,” pungkasnya.

Dalam kesempatannya, Prof. Dr. Ir Mohammad Nuh,DEA selaku Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengatakan pentingnya menyiapkan era baru perwakafan nasional guna meningkatkan kesejahteraan, kualitas dakwah dan menjaga kemartabatan. Mengapa Wakaf Goes to Campus? Menurutnya generasi terdidik dan bermasa depan (berasal dari perguruan tinggi terbaik), kelompok kelas menengah yang memiliki daya beli cukup tinggi, jumlahnya sangat besar (bonus demografi), kesadaran keberagaman (religiusitas) tinggi, technology (digital) savvy, dan kewajiban menjaga keberlangsungan.

“Wakaf bukan hanya investasi akhirat, tetapi investasi yang manfaatnya bisa didapat di dunia dan akhirat. Dan sejati-jatinya kebahagiaan adalah membuat orang lain bahagia” ungkap Prof. Mohammad Nuh.

Tidak hanya di Undip, Wakaf Goes to Campus (WGTC) XII di Semarang juga dilaksanakan di 4 kampus lain; Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas IVET, Universitas Wahid Hasyim, dan Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *