Karawang – Tak hanya Jakarta, Karawang juga sedang berduka. Lebih dari 65.000 warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengungsi akibat bencana banjir yang terjadi di 80 desa/kelurahan, sekitar 23 kecamatan dari total 30 kecamatan yang ada di Karawang.
Korban banjir hidup serba kekurangan. Mereka mengungsi di tempat yang berbeda-beda, seperti di tenda-tenda pengungsian, masjid, rumah toko, dan lain-lain. Bahkan, mereka juga banyak yang belum tersentuh bantuan. Karena itu, Badan Wakaf Indonesia (BWI) pada bencana banjir tahun ini fokus pada penyaluran bantuan di Karawang.
Bantuan BWI disalurkan melalui Posko Paguyupan Mojang Jajaka (Moka) Karawang yang bertempat di Kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Kab Karawang. Bantuan yang diberikan berupa paket selimut, makanan siap santap, air mineral, pakaian dalam, dan mie instan.
“Dana bantuan ini berasal dari bagi hasil pengelolaan dana wakaf uang BWI untuk maukuf alaih,” tandas Suhaji Lestiadi, ketua divisi pengelolaan BWI.
Bantuan BWI untuk korban banjir yang terjadi sejak Kamis tanggal 17 Januari ini, di terima langsung oleh Ketua Paguyupan Moka Karawang dan disaksikan oleh warga Karawang yang mengungsi di Kantor Disbudpar, kemarin (20/1). “Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi para korban banjir,” kata Suhaji.
Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Karawang mencatat, terdapat sekitar 12.000 hektare areal persawahan di 23 kecamatan sekitar Karawang tergenang banjir. Tinggi genangan air banjir dari sungai Cibeet dan Citarum ini antara 30-250 centimeter. [a]