Menag RI dan Menteri Wakaf Mesir Perkuat Kerjasama Keagamaan

 

Kairo (29/5/08) | Menteri Agama RI, Maftuh Basyuni, dalam pertemuan dengan Menteri Wakaf Mesir, Mahmoud Hamdi Zakzouk, di Kairo sepakat memperkuat kerja sama di bidang keagamaan. Kedua menteri menyepakati perlunya diadakan amendemen atau pembaruan atas kesepakatan mengenai kerja sama di bidang keagamaan yang telah ditandatangani sebelumnya. Sejauh ini, kedua kementerian tercatat telah menandatangani beberapa kesepakatan, seperti Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bidang Kebudayaan Islam tahun 1955, dan protokol kerjasama masalah wakaf pada 11 Mei 1992.

 

Demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, seperti diberitakan Antara, (22/4). Basyuni menyampaikan harapannya, agar pembaruan MoU dan protokol kerja sama tersebut dapat ditandatangani pada tahun 2008 ini karena beberapa pasal dalam kesepakatan itu perlu diperbarui, katanya.

Dalam pertemuan itu, kedua menteri menitikberatkan perhatian pada masalah, antara lain rencana pertukaran ulama dan dai, pengembangan riset di bidang agama, serta kerja sama pengembangan wakaf.

Untuk merealisasikan hal itu, kedua menteri menyepakati untuk segera membentuk "Kelompok Kerja Bersama" di negara masing-masing, katanya.

Selain itu, Basyuni dan Zakzouk juga mendiskusikan perlunya tiap-tiap pihak terus mengembangkan dan menyebarluaskan nilai-niali Islam yang moderat dan damai, dalam konteks tidak saja untuk mengantisipasi penyebaran pemahaman keliru terhadap Islam, tetapi juga untuk menyampaikan esensi ajaran Islam sebagai "rahmatan lil alamin" (rahmat bagi alam semesta).

Basyuni melakukan kunjungan ke Mesir untuk menghadiri "Lokakarya Dukungan Peningkatan Prestasi Mahasiswa Indonesia di Mesir", yang diselenggarakan KBRI Kairo pada 12-13 April 2008.

Para pembicara kunci dalam lokakarya tersebut, antara lain Syeikh Agung Al-Azhar, Mohamed Sayed Tantawi, Menag RI, Maftuh Basyuni, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Dr. Marwah Daud Ibrahim, dan Dubes RI untuk Mesir, A.M. Fachir.

Acara lokakarya tentang pemberdayaan mahasiswa, yang berlangsung di Gedung Muktamar Internasional Al-Azhar, tersebut dihadiri sekitar 2.000 mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri Seribu Menara itu. [ant/aum]

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *