Pentingnya Edukasi Nazhir

Aset wakaf seringkali menjadi aset tua yang tidak produktif, tidak memberi manfaat apalagi keuntungan, atau menjadi aset yang membutuhkan suntikan dana terus menerus. Untuk itu perlu langkah perbaikan dalam metode pengelolaannya supaya kedepan bisa lebih baik.

Baca Juga : Pengamat Sarankan Nazhir Fokus Kembangkan Wakaf Produktif

Menurut  pengamat ekonomi syariah Yusuf Wibisono, agar asset wakaf (abadi dan sekaligus produktif), menghasilkan manfaat atau keuntungan yang mengalir untuk umat perlu pembenahan faktor fundamental yaitu pemahaman bahwa nazhir bertanggung jawab akan pengelolaan wakaf supaya produktif sehingga manfaatnya bisa dirasakan penerima hasil pengelolaan wakaf (mauquf alaih), dilansir dari laman Republika.co.id, Senin (06/01/2020).

Dikutip dari Republika.co.id, menurut Yusuf, masih banyak nazhir merupakan perorangan atau individual tanpa tata kelola yang baik sehingga aset wakaf sering pengelolaannya tidak berkelas, aset wakaf berubah fungsi atau bahkan hilang.

“Reformasi nazhir diawali dengan perbaikan kerangka organisasi, nazhir sebaiknya adalah kelompok atau Organisasi, bukan lagi individual, dengan pembagian tugas dan kewenangan yang mencerminkan tata kelola yang baik,”ujar dia.

Setelah itu, edukasi yang masif dan berkelanjutan perlu dilakukan untuk setidaknya nazhir memahami dan mampu mengidentifikasi keunggulan ekonomi-sosial dari aset wakaf yang dikelolanya, bagaimana penghimpunan dan pengelolaan keuangan dilakukan, serta pengelolaan aset wakaf produktif agar berkelanjutan.

Editor : Humas Badan Wakaf
Sumber : Republika

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *