Ratusan orang hadir dalam launching gerakan Lumajang Berwakaf di pendopo Arya Wiraraja Kabupaten Lumajang pada Kamis (03/11/2022).
Pada kegiatan itu Anggota Badan Pelaksana Divisi Humas Badan Wakaf Indonesia Drs. Susono Yusuf menyampaikan bahwa dapat dikembangkan berbagai program dan kegiatan untuk memberdayakan masyarakat termasuk umat, sehingga berdampak pada menurunnya kemiskinan dan ketimpangan.
“Wakaf Uang ini bisa dikembangakan dan diproduktifkan yang aman hasilnya bisa untuk menurunkan kemiskinan masyarakat,” Ujar Susono Yusuf.
Pria asli Jawa Timur ini juga menjelaskan peluncuran Lumajang Berwakaf merupakan tanda bahwa BWI di Kabupaten ini telah eksis dan peduli terhadap pentingnya menjadikan wakaf sebagai jawaban terhadap permasalahan kemanusiaan di Kabupaten Lumajang. Serta mengapresiasi inisiatif gerakan Lumajang Berwakafini, apalagi tujuan gerakan wakaf uang ini untuk mewujudkan program rumah sakit berbasis wakaf di Kabupaten Lumajang.
Ia juga mengatakan Potensi wakaf di Indonesia, menurut hitungan BWI, sangat besar, yakni mencapai 180 Triliun pertahun, tapi faktanya baru mencapai 1.65 Triliun di tahun 2021-2022 atau di bawah 1 %. Ini artinya potensi wakaf yang begitu sangat besar belum mampu menjadi kekuatan riil untuk menjawab problem ekonomi sosial di negeri ini. Dengan adanya kegiatan Peluncuran Lumajang Berwakaf diharapkan bisa dijadikan momentum untuk mensyiarkan wakaf agar literasi dan inklusi masyarakat Lumajang.
Ditempat yang sama Sekda Kabupaten Lumajang, Agus Triyono membacakan sambutan tertulis Bupati Lumajang yang isinya mengajak menjadikan wakaf uang menjadi sarana untuk berbagi yang bisa mendorong kebangkitan ekonomi nasional.
“Saya ingin mengajak masyarakat untuk ikut berwakaf uang. Jadikan wakaf uang sebagai sarana kita untuk berbagi dan sarana untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional,” ungkap Sekda Kabupaten Lumajang, Agus Triyono saat membacakan sambutan tertulis Bupati Lumajang dalam acara launching Gerakan Wakaf Uang, yang bertajuk “Lumajang Berwakaf”, bertempat di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, wakaf adalah salah satu ajaran Islam yang memuat pesan kepedulian, berbagi dan upaya melakukan pemerataan kesejahteraan.
Untuk itu, wakaf memiliki dimensi ekonomi karena dapat dijadikan instrumen dalam mengatasi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Pembenahan pengelolaan wakaf uang yang lebih profesional dan modern, diharapkan akan mendorong pengerahan secara serentak sumberdaya ekonomi yang dapat digunakan mendorong investasi dan kegiatan ekonomi di masyarakat,” terang dia.
Hadir dalam acara tersebut, Susono Yusuf (BWI Pusat), ketua BWI Jatim (Keje Abdul Razaq),Sekda ( Agus Priyono), Ka Polres, Dandim, Kepala kejaksaan, Ka Kemenag, Ketua MUI, Ketua BAZNAS, Wakil ketua DPRD, dan para undangan sekitar 500 orang.
Reporter : Syarif Zakki Azizi